Friday, May 22, 2020

Obat-Obatan dengan Peringatan Keras (High-Alert) Membutuhkan Penanganan Khusus (part-2)

Gw kesambet lagi malem ini, jadi mau nulis seputar farmasi lanjutan dari tulisan yang pertama.

Larutan Oral Methotrexate

Larutan methorexate oral di Amerika Serikat (AS) dimaksudkan untuk penggunaan pediatrik (anak-anak). Obat ini sendiri diindikasikan untuk pasien anal-anak dengan penyakit kanker darah Leukimia Limfoblastik Akut (LLA) sebagai bagian dari regimen kemoterapi. Selain itu juga diinikasikan untuk mengobati penyakit Arthritis Idiopatik Poliartikular yang memiliki respon mencukupi atau intoleran terhadap terapi lini pertama termasuk terhadap agen non-steroidal anti inflamasi (NSAID). Tiap milimeter larutan mengandung 2,5 mg methotrexate. Obat ini sudah beredar dan memiliki izin resmi di Indonesia sejak tahun 2015 (data dari BPOM).

Hal yang menjadi perhatian adalah bahwa pihak yang bertanggung jawab dalam administrasi obat pasien (yang masih anak-anak) di rumah adalah orang tua mereka sendiri menggunakan sendok teh untuk menakar dosis obat tersebut. Sediaan yang diberikan adalah berupa larutan sebanyak 120 mL dalam botol. Pengambilan 1 mL dosis obat dari botol tersebut secara manual menggunakan sendok teh merupakan hal yang menakutkan/beresiko. 

Praktisi kesehatan dalam hal ini apoteker harus memastikan ketika pasien menerima obat, harus disertai dengan alat penakar dosis yang memadai/layak, seperti misalnya suntikan oral yang mengukur dalam satuan metrik, sehingga bisa didapatkan dosis larutan yang akurat. Jika perlu saat konseling, apoteker menggunakan metode teach-back untuk meminta si orang tua pasien menunjukan bagaimana cara mereka mengukur dosis menggunakan suntikan oral tersebut.

Dilihat dari sudut pandang keselamatan pasien, cara terbaik memberikan obat ini kepada pasien adalah dalam bentuk pre-filled syringe/suntikan yang sudah berisi dosis sekali pakai. Namun apoteker di komunitas belum siap untuk hal ini (4 suntikan untuk penggunaan selama 1 bulan atau perminggunya 1 dosis). Hal ini mengingat methotrexate sebagai agen kemoterapi dan tergolong dalam obat indeks terapi sempit yang artinya berbahaya jika dosisnya tidak diberikan secara tepat. Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan bagaimana pasien meng-handle sediaan farmasi ini dan informasi-informasi apa saja yang harus disampaikan kepada pasien.


No comments:

Post a Comment