Oke
ga tau kesambet apa, malem ini dikala hujan rintik-rintik tiba-tiba
gw pengin nulis hal tentang farmasi wkwk. Sesuatu yang jarang saya
lakukan bisa dibilang hampir tidak pernah.
Kalian
mungkin pernah menggunakan jasa penebusan/pembelian obat dari resep
dokter secara online entah melalui aplikasi Halodoc, Good Doctor,
K24klik atau yang lainnya. Untungnya, di Indonesia semua obat yang
diresepkan oleh dokter tertulis secara detil
sesua brand, merk atau nama dagang
sehingga apoteker lebih mudah untuk menyiapkan permintaan obat yang
tertulis diresep. Waktu masih kuliah gw pernah denger beberapa kali
dari dosen kalau di AS dan United Kingdom (UK), dokter dan apoteker
duduk bersama berunding mengenai pemilihan obat yang tepat untuk
diresepkan ke pasien atau seminimal-minimalnya dokter hanya melakukan
diagnosa terkait penyakit dan selebihnya pemilihan obat ditentukan
sepenuhnya oleh apoteker.
Nah,
di AS ketika dokter mau meresepakan insulin
pen yang berisi insulin aspart
100 units/mL untuk pasien diabetes tipe 2 (khususnya melalui
aplikasi online), hal ini berpotensi menimbulkan medication
error. Kenapa? Sebab di AS
sendiri obat dengan zat aktif insulins aspart dijual dengan
merk Fiasp® dan NovoLog® yang keduanya diproduksi oleh
perusahaan farmasi asal Denmark, Novo Nordisk. Cilakanya, antara
kedua merk tersebut memiliki zat tambahan yang berbeda. Fiasp
mengandung niacinamide yang
mana akan memberikan onset (waktu yang diperlukan obat untuk bereaksi
di dalam tubuh manusia) menjadi lebih cepat, sehingga Fiasp bisa
diadministrasikan saat makan atau 20 menit selama makan. Sementara
NovoLog tidak mengandung niacinamide sehingga
membutuhkan waktu onset yang lebih lama untuk bereaksi, sehingga
NovoLog harus diadministrasikan 5-10 menit sebelum makan.
Meskipun
dokter meresepkan Fiasp, tapi yang akan muncul diaplikasi hanya
tertulis insulin aspart dan kemudian apoteker akan
mendispensing (menyerahkan obat) NovoLog kepada pasien. Fiasp akan
menjadi berbahaya jika diminum 5-10 menit sebelum makan, sebab
onsetnya cepat tapi pasien tidak segera makan. Hal ini akan
menyebabkan keadaan hipoglikemi (kadar gula darah turun secara
ekstrem) yang bisa mengakibatkan keringat dingin, jantung berdebar,
tremor, kejang bahkan sampai penurunan kesadaran. Fiasp dan
NovoLog tergolong obat yang baru mendapat izin edar dari Food and Drug Administration (FDA) di AS tahun 2018, sedangkan di Indonesia sendiri, baru Fiasp yang mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di tahun 2019.
Oke
gitu aja. Thank You!
Sumber
:
No comments:
Post a Comment