Sunday, March 29, 2020

(Bukan) Filosofi Kopi

Akhir-akhir ini gw lagi sering nyobain macem-macem kopi. Sebelumnya pernah nyobain kopi-kopi asli dari daerah kayak waktu itu abis KKN di Bali, gw sempet beli kopi kayaknya Kopi Kintamani (lupa perisnya karena cuma ikut-ikutan orang lain beli kopi dan ga paham apa itu kopi). Setiap abis minum kopi itu, kepala gw pasti pusing kayak nyut-nyutan gitu. kalo gw pegang daerah di sekitar tulang baji kerasa bgt cenat-cenutnya. Tensi kayak naik. Akhirnya itu kopi ga kemakan dan cuma expired.

Lama ga ngopi karena merasa ga kuat ngopi, gw mulai ngopi lagi karena menjamurnya 2 kopi hits jaman now Fore Coffee dan Kopi Kenangan. Ternyata setelah mulai ngopi lagi, gw ga gerasa pusing. Dari situgw coba buat mencari tahu jenis-jenis kopi. Yang sering denger yaitu, Arabica dan Robusta. Penasaran, mulai deh gw googling-googling terutamanya tentang Arabica dan Robusta, dua jenis kopi terbesar yang ada di dunia.

Kopi Arabica
Kalo dari segi rasa, cita rasa kopi ini lebih asam, kurang pahit. Karena keasamannya, kopi ini bernuansa buah-buahan. lebih 'light' kadar kafeinnya juga lebih rendah. Dari segi penanamannya, biji kopi ini ditanam di dataran tinggi lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (MDPL). Biji kopinya lebih besar lipatan S dibiji kopinya kurang tegas, perawatannya lebih sulit sehinga harganya pun lebih mahal. Contoh kopi jenis ini di Indonesia adalah Kopi Gayo, Toraja dan Kintamani Bali.

Kopi Toraja Sarapan jenis Arabica beli di Otten Coffee harga per 200 g Rp 85.000

Kopi Gayo Atu Lintang jenis Arabica beli di Online Otten Coffee harga per 200 g Rp 65.000

















































Bali Kintamani arabica beli online di Taman Delta harga per 200 g Rp. 39.600


Java Preanger arabica beli online di Taman Delta harga per 200 g Rp. 39.600


Kopi Lampung jenis Robusta




Kopi campuran Gayo arabica dan Bengkulu robusta beli di outlet depan Sarinah harga per 200 g Rp. 60.000 . Batavia Bencoolen coffee merupakan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Bengkulu (Bencoolen). Batavia dan Bencoolen sendiri merupakan nama lama dua daerah tersebut saat masa kolonial Belanda.


Kopi Robusta
Jenis kopi ini cita rasanya lebih pahit dan tebal. Kadar  kafeinnya lebh tinggi, jadi kalo ada yang mau begadang cocoknya minum kopi jenis ini. Tanaman kopi ini di tanam di bawah ketinggian 1000 (MDPL). Biji kopinya lebih bulat dan lipatan S nya lebih tegas. Contoh kopi jenis ini adalah Kopi Lampung.

Sekilas mengenai kopi tubruk
Kopi tubruk merupakan salah satu cara penyajian kopi khas asli Indonesia yang dikenal paling mudah dan sederhana tanpa alat khusus dengan cara menyiramkan air panas ke bubuk kopi yang berukuran fine dan kemudian diaduk. Ampas kopinya nanti akan mengendap di bawah. Jika ukurang gilingan terlalu halus sampai ke range superfine, maka kopi yang dirasakan akan menjadi terlalu pahit.

Ya itulah tulisan singkat gw mengenai kopi. Ternyata banyak faktor-fakor yang mempengaruhi bagaimana secangkir kopi bisa memiliki cita rasa khas dan rasa yang nikmat. Hal itu dipengaruhi oleh biji kopinya sendiri, bagaimana cara menanam dan perawatan oleh petani kopi, bagamana mengolah biji kopi hasil panen, bagaimana biji kopi digiling dan menghasilkan ukuran iji kopi sebesar apa (coarse, fine sampai superfine) dan bagaimana Barista menyeduh atau menyajikan kopi. Sangat kompleks dan saling berkaitan satu sama lain.


No comments:

Post a Comment