Oke kali ini gue akan coba
menulis sesuatu yang belum gue tulis di blog ini, yaitu mengenai Summary buku Dendam Positif karya
Ubaydillah Anwar secara garis besar karena cukup bagus untuk diaplikasikan dalam
keseharian. Buku Dendam Positif yang gue beli di acara Big Bad Wolf (BBW) Jakarta
tahun 2019 ini
berisikan tips-tips atau cara-cara untuk mengubah kebencian menjadi kemenangan melalui tahapan
demi tahapan. Bagaimana kita bisa mengolah segala sesuatu yang dianggap pahit,
merugikan atau tidak sesuai harapan menjadi kekuatan untuk mencapai suatu target
atau tujuan.
Semua orang pasti pernah
merasakan atau mengalami suatu keadaan yang tidak diinginkan. Dimana kebanyakan
orang beranggapan keadaan tersebut bisa menghambat dirinya di masa depan. Entah
itu mengenai pendidikan, karier, hubungan percintaan maupun kehidupan social.
Kenyataannya pengalaman ‘pahit’ tersebut bisa kita drive berbalik arah menjadi
sebuah kekuatan yang bisa mendorong kita memperbaiki kesalahan dan menjadi
pribadi yang lebih baik dan mencapai tujuan. Bahkan suatu ‘dendam positif’ ini
bisa mengarahkan sebuah negara untuk menjadi lebih maju dari negara yang dulu
pernah menjajahnya seperti apa yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap
Jepang. Tahun 1950-an Korea Selatan baru merdeka sama seperti Indonesia.
Perlahan mereka bermetaorfosa menjadi negara maju, menjadi pemain utama dalam
industri elektronik, otomotif dan tentunya teknologi. Siapa yang tidak kenal
Samsung dengan Androidnya. Samsung saat ini menjadi market leader dalam dunia
smartphone melalui Operating System (OS)-nya. Produk otomotifnya juga
perlahanan membuntuti Jepang. Semua berawal dari dendam positif yang diarahkan
sedemikian rupa.
Sebagai landasannya
disini, harus ada kesadaran secara spiritual terlebih dahulu dalam arti
kesadaran akan hadirnya Tuhan. Segala sesuatu memang terjadi atas kehendaknya
namun kita juga diberi pilihan untuk menjadi positif atau negatif, tergantung
pilihan hidup mana yang dipilih. Manusia diberi sifat dasar untuk ‘marah’, tapi
marah yang baik ada marah yang sesuai dengan tempatnya dan memiliki alasan yang
jelas. Semua bergantung dari dalam diri sendiri kemana dan bagaimana kita
‘menumpahkan’ atau ‘ melampiaskan’ amarah tersebut.
Langkah awal yang harus
dilakukan untuk bisa menghasilkan dendam positif adalah:
1. Memaafkan:
a. berdamai dengan keadaan yang
tidak sesuai harapan. Maafkanlah mereka yang sudah menyakiti anda. Ini adalah
soal internal antara anda dan diri anda sendiri. Maafkan tapi jangan pernah
melupakan
b. Tahapan-tahapan untuk
memaafkan:
i. Ubah kesadaran: move on, move away dari kesadaran sebagai
korban ke kesadaran sebagai penguasa.
ii. Temukan reaksi kedua yang bagus:
Meledaknya amarah dan kebencian saat pertama kali disakiti orangl lain,
sangat manusiawi. Ini namanya reaksi pertama. Tidak berbahaya jika dilakukan
hanya sekali atau sedikit.
Reaksi kedua adalah judgement (keputusan dan penilaian serta opini)
terhadap peristiwa.
iii. Kembangkan dialog diri positif:
Dialog diri yang bisa menghasilkan miracle berarti masuk pada kategori
dialog positif. Sementara dialog diri yang
menghasilkan killer berate adalah dialog negatif.
Michel Eyuem De Montaigne seorang filsuf Perancis mengatakan ‘Orang tidak
akan terluka perasaannya karena keadaan yang berubah, tapi karena opini yang
dibuat atas perubahan yang terjadi.”
iv. Pilihlah landasan yang kuat:
Ego adalah dorongan yang menginginkan kita untuk mendapatkan sesuatu
demia keuntungan kita sendiri.
v. Bayangkanmanfat dan bahaya:
Sumber motivasi itu ada dua, benci dan cinta.
Jika terus menerus menyimpan dendam, amarah, kebencian dan penolakan.
Selamanya kita akan terjerat disitu-situ saja, tidak bergerak maju ke depan. DI
dalam bahasa Inggris, Hari ini disebut ‘present’ yang artinya hadiah. Hari ini
adalah hadiah dari Allah jadi nikmatilah. Kemarin biarlah menjadi masa lalu
(history) dan besok masih belum jelas (mystery).
Aid Al-Qorni penulis, penceramah dari Arab Saudi mengatakan, ‘Syarat
untuk bisa bahagia adalah anda harus bisa menikmati hari ini seoptimal mungkin
dan tidak membuat prasangka buruk pada hari esok.
Namun ingat memaafkan bukan tujuan akhir. Ia hanya sebagai cara untuk
membangkitkan daya juang.
2. Transformasi spiritual:
olah semua rasa ketidak puasaan, kebencian, stress dan dendam. Analoginya
seperti sistem pencernaan. Mana yang harus diambil diambil sari patinya,
diserap untuk menjadi tenaga dan mana yang harus dibuang.
Inti dari transformasi adalah change atau perubahan diri mulai dari
pemahaman, sikap dan terakhir adalah tindakan.
Eksternalisasi, keluarkan apa yang harus dibuang dari dalam diri dan
tidak boleh terjadi lagi.
3. Penguasaan diri:
Kunci dari segala kontrol disini adalah kesadaran. Sadarlah bahwa
kebahagiaan tidak dari dari luar seperti materi, kekayaan dll. Melainkan
kebahagiaan itu datang dari dalam diri sendiri manakala kita bersyukur.
Orang akan bisa berubah jika dia sudah sadar bahwa dirinya harus berubah.
Tindakan tidak lahir dari pemikiran, tapi dari kesiapan untuk bertanggung
jawab.
4. Motif, Kadar, Sasaran dan
Cara: jika memang ‘harus marah’ tetapkanlah keempat parameter ini.
5. Audit capital personal
dengan cara penilaian diri menggunakan penilaian diri (self-assessment) dengan
parameter:
a. Tanggung jawab
b. Keberanian bertindak
c. Kreativitas
d. Motivasi
e. Fairness
6. Percaya diri:
Percaya diri adalah keyakinan seseorang atas kapabilitasnya dalam
menjalankan tugas.
Hanya sebagian kecil orang yang berani mengambil tanggung jawab.
Jangan menyalahkan orang lain, sikap menolak, atau sikap menuntut. Ini
artinya menyerahkan kontrol kepada pelaku dan kita tidak punya kontrol atas
diri sendiri.
Jangan menyerah, pasrah kalah atau membiarkan kebiasan buruk terjadi.
Dalam psikologi ada isitlah locus of control yang artinya, persepsi
seseorang tentang kenapa sesuatu terjadi pada dirinya atau kekuatan apa yang
mendorong dirinya untuk melakukan sesuatu
a. Locus of control internal:
misal saat menghadapi kegagalan, ia sadar bahwa kegagalan disebabkan oleh orang
lain, dirinya atau keadaan tapi yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya
adalah dirinya sendiri.
b. Locus of control
eksternal: menunjuk orang lain atau keadaan sebagai penanggung jawab nasibnya
(blaming others).
Pede yang tinggi akan
cenderung pada locus of control internal. Orang yang pede akan memilih sasaran
yang menantang, selalu ingin menguji limit (batasan) dengan melakukan sesuatu
(uji realitas) atau ingin menambah limit kapasitasnya dengan menaikkan standar
prestasi.
Orang yang pedenya rendah
akan takut menghadapi kegagalan, tidak berani melakukan sesuatu sehingga bisa
dikatakan takut sukses. Mereka bukan takut sukses, tapi takut menghadapi
konsekuensi yang dibutuhkan meraih kesuksesannya.
Sepanjang ketakutan itu
tetap membuat kita melakukan sesuatu dengan hati-hati dan antisipasi, ini
namanya ketakutan yang positif.
Bentuk kepasrahan yang
diperintahkan oleh agama adalah kepasrahan yang dilakukan sebagai proses untuk
terus maju (memperjuangkan kebaikan) karena kepasrahan disini tidak berdiri
sendiri, melainkan dibarengi dengan perbaikan.
7. Jangan over Pede:
Segala perkara di dunia ini bersumber pada 3 hal yaitu perkara itu
sendiri, penggunaannya dan porsinya.
Baik buruk perkara memang ada yang sudah paten, tapi jumlahnya hanya
sedikit paling-paling hanya Maling: mencuri, Madon: berzina, Madat: pecandu,
Minum: Mabuk, Main: berjudi) Hanya sekitar 20% dari perbuatan manusia di muka
bumi.
Sedekah bisa menjadi jelek karena berlebihan porsinya sehinnga orang yang
bersedekah menyesak (tidak ikhlas) atau membuat orang lain menjadi tidak
terdidik (tidak berterima kasih) bahkan menjadi berpangku tangan
(menggantungkan diri) ke kita.
8. Rendah hati:
Banyak mendengarkan dan bertanya akan sangat bagus bagi pergaulan.
9. Banyak bersedekah supaya
pintu-pintu kemudahan di buka.
10. Mengubah demotivator
menjadi motivator:
Dunia tidak bisa berdamai dengan orang yang tidak bisa berdamai dengan
dirinya.
11. Hal-hal yang harus
dibuang:
a. Memperpanjang penudingan
Segera tetapkan sikap dan tindakan anda kepada mereka (yang sudah
mengecewkan anda) lalu putuskan aoa yang akan anda lakukan untuk memperbaiki
keadaan.
b. Memperpanjang persyaratan
Kita bisa menggunakan perlakuan maaf mereka sebagai dorongan, tanpa harus
menunggu doa meminta maaf lebih dulu.
c. Mengembangkan sikap mental
lemah
Thomas Jefferson:, ‘ Di dunia ini tidak ada yang bisa membantu orang yang
sikap mentalnya sudah salah.
d. Lemahnya kontrol terhadap
fokus
Hanyut dan larut dalam kebencian akan melumphukan kekuatan fokus.
12. Bersikap dan bertindak
yang manfaat:
Sikap atau tindakan yang dilakukan bukan semata mengandalkan pada
fakta-fakta yang benar (kebenaran faktual), lebih fatal lagi kalau kita
mengandalkan kebenaran sendiri (egoism).
13. Sering-seringlah berkumpul
dengan komunitas yang punya tujuan sama.
14. Fokus pada pikiran, tapi
dalam gerakan jadilah sefleksibel mungkin.
15. Punya tujuan:
Tujuan adalah
sasaran dari apa yang akan dilakukan hari ini. Basis dari tujuan adalah usaha.
Tujuan berbeda
dengan keinginan. Keinginan hanya berbasi khayalan.
Tujuan juga
punya manajemen waktu.
Alasan kenapa
kita perlu memulai sesuatu dari tujuan:
a. Bisa memulai dari titik
yang tepat
b. Berada dijalur yang tepat:
bisa tau mana jalur yang tidak perlu diambil.
c. Akan ditunjukan arah yang
dimaksud
Dunia dengan segala sesuatu yang kita
usahakan saat ini adalah tujuan jangka pendek. Kata dunia sendiri dalam bahasa
arab artinya, pendek dan rendah. Sedangkan akhirat adalah tujuan jangka panjang
atau nanti.
Perkara-perkara mengenai akhirat
tidak hanya mengenai perbuatannya, tapi juga di motif, cara, tujuan dan
kadarnya. Orang yang haji bisa masuk urga tergantung motif, tujuan dan
outputnya.
Dengan merumuskan tujuan sejelas
mungkin, kita punya peluang yang jauh lebih besar. Tujuan yang jelas akan
membuat sasaran dendam positif menjadi tepat juga. Sulit untuk membuat tujuan
yang ‘gue banget’? bisa sulit, bisa mudah.
Prinsipnya, siapa yang melihat le
dalam akan menemukan tujuannya, tetapi siapa yang melihat keluar akan menemukan
tujuannya. Tujuan, visi, panggilan hati itu sebetulnya sudah ada pada diri
kita, tinggal kitanya sendiri yang mau mendengarkan atau menolak. Itu artinya,
membuat tujuan yang benar-benar merepresentasikan diri kita harus menempuh
proses untuk melihat ke dalam diri lebih banyak kemudian barulah melihat
keluar.
Idealnya tetapkan tujuan pada
wilayah-wilayah penting dan krusial seperti karir, prestasti tertentu,
[encapaian materi, peran social, keluarga, pengembangan diri, kesehatan dan
lain-lain.
Tujuan juga harus punya perencanaan
karena tujuan tanpa perencanaan sama artinya dengan khayalan.
Plan -> Do -> Check ->
Action
16. Musuh terbesar adalah diri
kita sendiri:.
Muhammad
Ali, “Kemenangan pertama justru diraih di luar ring terhadap dirinya sendiri.
17. Manajemen waktu & menjawab
‘tidak’:
Setiap
orang meiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari. Yang membedakannya adalah
bagaimana mereka memanfaatkan waktu itu.
Manajemen
waktu adalah bagaimana anda memilih tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan
tujuan anda secara efektif dan efisien, bagaimana memilih jurus yang tepat
untuk mengatasi masalah, menggunakan waktu, menurut apa yang semestinya atau
tujuan anda.
Stephen
Covey, penulis buku Seven Habits membagi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
menjadi 4 kuadran seperti pada gambar di bawah ini:
URGENT
|
NOT URGENT
|
|
IMPORTANT
|
-mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan
penghasilan
|
-pengembangan personal capital
-membaca untuk menambah pengetahuan atau informasi
|
NOT IMPORTANT
|
-mengangkat
telepon masuk
-menjawab
ajakan mitra
-urusan
dengan rumah sakit
|
-dll
|
Inti
dari manajemen waktu di atas adalah kita berani untuk mengatakan’tidak’ secara
baik atau asertif. Asertif adalah mengatakan apa yang kita rasakan (menghormati
diri sendiri) namun tetap menjaga perasaan orang lain (menghormati orang lain).
Kelembutan
adalah jalan untuk bisa dipahami orang lain.
Johann
Wolfgang von Goethe, “Ada 3 strategi untuk sukses, yaitu:
·
Ketahuilah apa yang harus kamu buang
·
Ketahuilah apa yang harus kamu lindungi
·
Kapan mengatakan ‘tidak’
18. Satu-satunya rumus paling
penting untuk meraih kesuksesan adalah mengetahui bagaimana berhubungan dengan
orang lain.
Riset
Majalah Forbes: Hanya 15% orang yang mendapat pekerjaan, bisa mempertahankan
pekerjaan atau mendapat promosi dari keahlian teknisnya atau pengalamannya.
Sisanya sebanyak 85%, ditentukan oleh factor yang disebut people skill
(kemampuan menjalin hubungan dengan manusia).
Tapi
masih ada yang lebih menentukan dari people skill, yaitu membangun koneksi
(connecting), bukan hanya sekedar komunikasi. Hail ini bisa dimulai dari
beberapa titik di era social media sekarang ini. The most important thing is
about who knows you, not who you know.
Jika
ingin ditolong orang lain, kita harus menolong orang lain. Intinya adalah kita
perlu menciptakan daya tarik terlebih dahulu (law of attraction).
19. Kreativitas:
Motivasi
yang menggebu dan tujuan yang jelas masih harus diimbangi dengan otak kreatif,
jiwa kreatif dan langkah-langkah kreatif.
Kreativitas
adalah melihat sesuatu yang biasa dengan cara berpikir yang berbeda sehingga
lahir hal yang luar biasa.
Anda harus berani masuk di area
persaingan apapun, apapun bidang anda.
Urusan-urusan yang kita tangani
sehari-hari bukan semata soal bagaimana bisa masuk surge dan terhindar dari
neraka. Kita juga punya kebutuhan keinginan, harapan, tuntutan pihak lain,
kewajiban pihak lain, larangan perintah, dst.
Para ilmuwan berkesimpulan
mengalahkan kemampuan computer yang ada diseluruh dunia. Otak manusia adalah
sumber kreativitas. Yang membedakan adalah sejauh mana kreativitas itu
dikembangkan dan dibidang apa diaplikasikan.
Kreativitas tidak terkait dengan
profesi tertentu atau industry tertentu. Semua aktivitas manusia yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidupnya, baik dari aspek hasil atau cara, menuntut
kehadiran kreativitas secara mutlak.
20. Bagaimana cara
mengeluarkan aktivitas?
a. Definiskan masalah
Temukan
gap antara tujuan yang sudah dirumuskan dan kenyataan yang dialami.
Caranya
bisa dengan menggunakan Johari Windows:
KNOWN TO SELF
|
NOT KNOWN TO SELF
|
|
KNOWN TO OTHERS
|
OPEN
|
BLIND
|
NOT KNOWN TO OTHERS
|
HIDDEN
|
UNKNOWN
|
Yang
perlu kita sikapi dari fakta hidup yang normal itu adalah ambil tindakan yang
mendukung tujuan, misalnya sering-sering berdialog dengan orang lain,
menciptakan perbandingan positif, melihat apa yang sudah dilakukan orang lain, atau meminta feedback, diskusi
dan mendengarkan masukan.
Jangan
meminta masukan ke sembarang orang.
Mark
Twin sastrawan Irlandia, “Jauhkan dirimu dari orang yang menggembosi ambisimu.
Biasanya itu dilakukan oleh orang kecil. Orang besar selalu mendorong anda
untuk menjadi besar.’’
b. Harus berlatih untuk
bernyali besar
Nyali
besar bukan berarti tidak takut lagi dengan masalah. Nyali besar artinya
membuat kesimpulan yang tetap berani menghadapi hidup, berani berbuat untuk
sebuah tujuan yang jelas, berdada jembar dan cepat memaafkan keadaan.
c. Jangan selalu berpikir
benar-salah
Menggunakan
cara berpikir ‘hitam-putih’ siapa yang benar dan siapa yang salah atau siapa
yang menang dan siap yang kalah memang tetap diperlukan, tapi kalau kebanyakan
atau keliru penerapannya, justru malah menghambat kemajuan kita.
Geser
cara pikir benar-salah itu menjadi baik-buruk atau manfaat-kerugian.
Intinya
adalah membalik kenyataan dengan menerapkan sikap dan tindakan yang baik dan
menguntungkan, bukan mengikuti atau membenarkan kenyataan.
d. Jangan tenggelam dalam
rutinitas
·
Sediakan waktu untuk berlibur
·
Jaga jarak dengan
rutinitas
·
Baca buku atau majalah
e. Lihat keluar lalu lihat ke
dalam
Kreativitas
adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda dan berguna.
Bob
Eberle pakar kreativitas mengajarkan sebuah formula yang jamak untuk memantek
kreativitas yang masih terpendam, yaitu SCAMPER:
·
S = Subtitue
·
C = Combine
·
A = Adapt
·
M = Modify
·
P = Purpose
·
E = Eliminate
·
R = Reverse
Sumber terbesar keativitas berasal
dari motivasi atau dorongan.
Teresa Amabile guru besar Harvard
Business School menyimpulkan bahwa kreativitas seseorang akan dahsyat apabila
ada 3 hal dalam dirinya, yaitu: motivasi, keahlian dan aplikasi berpikir
kreatif.
21. Fokuskan pada tindakan,
aksi atau respon.
Seorang
pengendara mobil yang sudah ahli, gerakannya sudah spontan, kreatif, responsive
dan fokus pada aksi.
Terkadang
berpikir terlalu textbook, banyak pertimbangan itu kurang dibutuhkan. Gantinya
adalah response yang spontan dan tepat terhadap sasaran mirip seperti petarung.
22. Matematika batin
Gunakan
lah keyakinan. Hati dan juga emosi untuk meyakini.
Galilah
keyakinan dan jangan terus menerus berpikir. Kenapa hal ini penting? Terkadang
jalan kemudahan tidak lantas terbuka meskipun niat anda sudah baik dan mulia.
Bahkan ada beberapa problem yang tidak cukup diselesaikan dengan pengalaman,
keahlian dan kreatvitas!
Problem
itu hanya bisa dihadapi dengan kemauan keras, kegigihan, ketahanan dan
konsistensi. Ini yang sering membuat seseorang tumbang.
Thomas
Alva Edison mendefinisikan kejeniusan bukan sebuah kepintaran. Kejeniusan
adalah 1% inspirasi dan 99% perpirasi. Perspirasi artinya sweat atau keringat
atau dengan kata lain adalah usaha untuk mewujudkan perubahan.
Apa
yang bisa membuat seseorang memiliki
energy untuk tetap gigih, bertahan, konsisten atau memiliki perspirasi yang
tinggi? Jawabannya adalah matematika batin atau kalkulasi hidup berbasis
keyakinan terhadap kebenaran mutlak.
Kebenaran
mutlak adalah doktrin ilahiyah yang berlaku untuk semua umat manusia dalam
usaha.
Hanya
keyakinan yang sepenuh hatilah yang mampu mengantarkan kita melihat bukti
kebenaran itu. Contoh kebenaran mutlak adalah kegigihan menjadi syarat mutlak
untuk mendapat keberhasilan.
Mahatma
Gandhi, “Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah,
jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang.
Bambang
Ismawan pendiri majalah Trubus di awal usahanya mendirikan majalah Trubus,
selalu mengalami kerugian selama 15 tahun. Sampai akhirnya dia member opsi bagi
karyawannya untuk bergabung atau berhenti. Namun dengan sisa karyawan yang
tersisa, Pak Bambang tetap melanjutkan Majalah Trubus tersebut. Banyak orang
pada waktu itu menganggapnya gila. Tapi menurutnya, orang lainlah yang gila.
Indonesia ini negara agraris, masak tidak punya satupun majalah pertanian?
Melalui keyakinan itulah sebuah ideyang diabdikan untuk kepentingan umat pasti
akan ditolong Allah.
Keyakinan
itu adalah sebuag prinsip dan agar prinsip itu bisa dirasakan kebenarannya,
maka kita buth proses. Yang mana di dalam proses ini akal, nalar, emosi mental
spiritual dan seluruh kapasitas kita bekerja.
Jika
menemui keadaan dimana nalar tidak banyak menjelaskan proses yang ruwet,
satu-satunya jalan adalah berpegang pada keyakinan supaya energy kita tetap
muncul.
Keyakinan
ada 3:
a. Ilmul yakin (paling
rendah) : didapatkan dari informasi, membaca, atau mendengar.
b. Ainul yakin (menengah) :
hasil dari observasi dan penglihatan.
c. Haqqul yakin (paling
tinggi) : yakin total, didapat dari cahaya hati yang memancar dari pengetahuan,
pengalaman, proses dan pemahaman yang luas.
Matematika batin yang dahsyat
adalah saat kita sudah mencapai taraf haqqul yakin, tapi minimalnyacampuran
antara ainul yakin dan haqqul yakin. Jangan sampai keyakinan yang kita miliki
didominasi oleh keyakinan rendah atau ilmul yakin.
Jika engkau merubah
keyakinanmu lebih dulu, maka untuk mengubah tindakanmu menjadi lebih mudah.
Cara meningkatkan
keyakinan dari level bawah ke level tinggi:
a.
Melihat bukti dengan kecerdasan
Melihat bukti dari apa yang kita lakukan menyumbangkan
kepercayaan yang paling besar.
Pak Kalend pioneer Kampung Inggris di Pare sejak tahun 1970.
Setelah usahanya berhasil, banyak orang mulai mengikutinya untuk mendirikan
tempat kursus bahasa Inggris dikampung tersebut.
b.
Mencerna hikmah atau kearifan
Bisa berasal dari refleksi pengalaman, kisah kearifan orang-orang
yang hebat atau pesan-pesan dalam ajaran agama, misalnya kisah para Nabi.
Kisah para nabi menyadarkan kita bahwa para nabi yang
prilakunya benar dan sudah dilindungi Allah, tetap saja harus enghadapi prinsip dan proses yang di dalamnya ada
kesalahan, kegagalan, kekalahan, dll yang manusiawi untuk terjadi. Secara
prinsip, perjuangan nabi pasti menang, mana ada Nabi kalah? Akan tetapi
prosesnya jelas tidak langsung menang dan langsung hebat. Prosesnya tetap
mengikuti irama realita dunia.
Kisah para nabi menegaskan bahwa menjalankan ajaran gama itu
harus pakai keyakinan (prinsip) dan juga pakai kecerdasan (proses) sehingga
kita menjadi lebih bijak (wise).
Keluhuran esensi agama menjadi musnah karena dimangsa oleh
rakusnya ego aliran dan ego pemahaman.
c.
Menyimak dorongan positif.
Mark Victor Hansen penulis dan motivator buku best seller
Schicken Soup for the Soul, jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Hingga pada
saat 6 tahun sejak dia merintis bisnis, usahanya hancur lebur dan tidak
memiliki aset uang dan barang untuk menyambung hidup. Akhirnya dia
menggelandang. Sekian lama menjalani hidup yang terombang-ambing tidak jelas,
di usia hampir berumur 40 tahun, dia bertemu dengan kawan lamanya. Dia memiliki
kesempatan untuk mendengar pidato tokoh kenamaan bernama Cavett Robert, judulnya
Are you the cause or are you the effect (Apakah anda menjadi penanggung jawab
atau menjadi korban)? Konon dia mendengar pidato tersebut dari kaset yang
iputar ulang sebanyak 287 kali, saking antusias dan menggeloranya terhadap
pidato itu. Akhirnya dia sadar selama ini dia memilih kesadaran sebesar 90%
untuk menjadi korban.
Bermula dari situ ia ingin menulis buku berseri Chicken Soup
for the Soul mengenai pengalaman hidupnya dan orang-orang lain supaya bisa
menjadi nasihat bagi dirinya sendiri. Pengalaman hidup tersebut mungkin nampak
biasa saja namun ternyata banyak orang yang mendapat pencerahan. Sebelum
bukunya laku dipasaran dan banyak mendapat penghargaan internasional, dia masih
mengalami rintangan dengan ditolaknya buku tersebut sebanyak 33 kali oleh
penerbit. Pada sebuah ekspo buku, 134 orang mengatakan tidak tertarik terhadap
buku yang ia tulis. Sampai akhirnya ada penerbit kecil yang mau menerbitkan dan
mendistribusikan. Dari sinilah karir Mark sebagai penulis dan pembicara public
terbuka lebarsampai sekarang.
d.
Meningkatkan kedekatan
Kisah nabi-nabi mengajarkan bahwa keteguhan iman, kekuatan
keyakinan, kesadaran bersyukur dan berbagai pencapaian spiritual itu bukan
semata-mata hasil usaha kita sendiri, melainkan pemberian dari Allah.
Disinilah kita perlu meningkatkan kedekatan kepada Allah
untuk mendapatkan cahaya keyakinan, dikasih fokus, ilmu, rahmat dan kemantapan
hati. Bahkan berdoalah supaya tidak diturunkan kegoncangan hati setelah
mendapat pencerahan. Sebab orang yang hatinya terguncang akan menjadi tidak
fokus, tak jelas dan tidak mantap. Banyak waktu terbuang pada hal yang tidak
penting, energi terbuang pada objek yang tidak jelas.
23. Awas ada 2 keyakinan:
a. Keyakinan benar (lurus)
Prinsipnya, keyakinan yang didasarkan pada petunjuk, ajaran
(wahyu), tidak bertentangan dengan keyakinan universal, akal sehat manusia, itu
semua tergolong keyakinan yang lurus.
b. Keyakinan yang salah
(sesat)
Delusi adalah keyakinan yang tidak rasional, meskipun telah
diberikan bukti-bukti bahwa pikiran itu tidak rasional. Misalnya, ada orang
yang yakin aka nada orang yang berbuat jahat kepadanya, padahal kenyataannya
tidak. Hal semacam ini disebut delusi paranoid. Keyakinan delutif ini bisa luas
penerapannya.
Keyakinan yang pada
akhirnya akan merusak atau menimbulkan kerusakan bukanlah keyakinan yang bersumber dari ajaran, tapi dari ego
kebenaran sendiri.
Selama anda tidak
melanggar ajaran, tidak melanggar kebenaran yang sudah disepakati dan tidak
merugikan orang lain, maka yang paling anda butuhkan adalah pembuktian diri.
Jadi dendam positif bukan sembarang dendam. Kita
mengolah dendam tersebut dengan kapasitas yang disebut transformasi spiritual
yang cara kerjanya mirip sistem pencernaan. Sekali lagi dendam positif adalah
dendam yang telah kita olah menjadi energy batin untuk mendorong perubahan dan
perbaikan sehingga lahirlah the new you ‘anda yang baru’. Dan jangan lupa satu
lagi syarat mutlak untuk mewujudkan dendam positif ini adalah harus hadirnya
seorang pemimpin. Setidaknya anda harus menjadi pemimpin bagi diri anda
sendiri.
Oke, jadi itu summary atau rangkuman dari buku Dendam
Positif ini. Gue coba rangkum poin-poin penting dari buku ini secara lebih
sistematis dan saling berkesinambungan satu sama lain. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment