Saturday, August 24, 2019

Pindah Ibukota Perlu atau Tidak?


Akhir-akhir semakin santer diberita terkait akan diumumkannya Ibu Kota baru oleh pemerintah. Disini gue akan coba ulas dari berbagai sudut pandang. Dan perlu digaris bawahi disini, gue tidak mengkait-kaitkan tulisan ini kea rah politik partisan. Gue coba untuk menulis pendapat yang pro maupun yang kontra.  Jadi ga usah diseret-seret ke ranah politik, apalagi sampe fanatik buta terus gontok-gontokan di social media hahaha.

Beberapa hari yang lalu, ditengah-tengah ‘kegabutan’ ini, sore hari Selasa tanggal 20 Agustus 2019, ada acara Youth Talks: Yuk Pindah Ibu Kota atau bincang-bincang anak muda khususnya generasi milenial (bukan kolonial wkwk) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas di kantornya yang ada di depan Taman Suropati Menteng. Acara itu sesuai judulnya membahas seputar rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta di Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan sebagai kandidat terkuat.


Poster acara Yout Talks di Bappenas


Acara itu dihadiri oleh Tasya Karmila dan Pangeran Siahaan (gue ga tau ini siapa) sebagai pembawa acara atau MC, Himawan Hariyoga (kalau gue liat struktur organisasi Bappenas di web-nya, beliau sebagai Staf Ahli Menteri PPN Bidang Penanggulangan Kemiskinan) dan tentunya Bapak Menteri PPN/Bappenas sendiri, Bambang Brodjonegoro sebagai keynote speaker. Acara itu dihadiri oleh banyak peserta-peserta yang masih muda dari generasi milenial. Acara dikemas secara santai, jatuhnya lebih seperti sharing, hearing kalau di kampus.  Panitia juga menyediakan beberapa jajanan pasar seperti siomay dan dimsum, serta disediakan juga kopi, tapi sayangnya gue ga kebagian karena datang agak telat dan makanannya udah habis haha. Kebanyakan peserta duduk lesehan di atas beanbag berwarna-warni, menambah kesan santai.

Di awal acara, MC menginfokan kepada peserta yang hadir untuk masing-masing memberikan satu kata terkait pemindahan Ibu Kota melali website slide.com dengan hashtag #YouthDreamIKN dan peserta juga dipersilahkan untuk bertanya dengan hashtag #YouthAskIKN. Peserta dipersilahkan juga untuk memberikan aspirasinya di atas kertas yang sudah disediakan oleh panitia dannantinya akan ditunjuk 1 orang untuk mempresentasikan aspirasinya di depan Pak Menteri. Berhubung Pak Menteri belum datang karena masih ada rapat dengan Wakil Presiden dan Gubernur DKI Jakarta, sehingga Pak Himawan Hariyoga memberikan paparan pendahuluan kenapa Ibu Kota harus pindah.  Kemudian aca diisi dengan penampilan music dari band Street Performance. Seperti biasa band-band anak muda sekarang corak musiknya kebanyakan pop rada-rada jazz kayak Maliq D’Essential atau Ran dsb. Mereka membawakan beberapa lagu, sampai akhirnya Pak Menteri datang. Sebelum keynote speaker berbicara, panitia menunjuk salah satu orang untuk mempresentasikan aspirasi hasil corat-coretnya di atas kertas yang sudah disediakan panitia. Namanya Yuka, salah satu mahasiswi Fakultas Fisipol Universitas Indonesia. Poinnya adalah dia menginginkan Ibu Kota baru yang bisa menaungi atau memfasilitasi kebutuhan k=generasi-generasi milenial yang haus untuk berkarya.


Pak Mentri Bappenas sedang menyampaikan materi. Suasana lebih seperti hearing santai dibanding presentasi.

Kemudia tiba saatnya Pak Menteri menyampaikan paparannya. Di awali dengan pertanyaan ‘Bagaimana kalian menuju ke Bappenas dari tempat kerja?’ Mungkin ada yang pake motor, mobil, busway, KRL, MRT, ojek online dll. Tapi sebenarnya beliau ingin bilang kalau perjalanan kita tadi menuju kesini itu macet. Apalagi saat jam bubar kantor. Mungkin kita yang sudah sedari kecil lahir dan besar di Jakarta menganggap hal itu sesuatu yang biasa. Perjalanan di Jakarta menuju tempat kerja memakan waktu sekitar 2 jam. Namun sejatinya itu sesuatu yang sudah tidak layak. Contohnya, bagi mereka yang ambisius kerja, mungkin akan berpikir 2 jam itu saya masih bisa kerja, masih dapet gaji. Bagi yang ga ambisius kerja, waktu selama 2 jam itu bisa digunakan untuk bertemu keluarga, orang tua, adik, kakak, suami atau istri, apalagi bagi pasangan yang baru menikah. Dengan kata lain waktu untuk quality time. Waktu itu menjadi terbuang sia-sia karena kemacetan di Jakarta dimana kota ini sudah terlalu padat. Kemudian belum lagi dari sisi polusi udara, yang akhir-akhir ini juga sempet rame di berita. Udara di Jakarta menempati posisi atas untuk kota dengan pencemaran udara yang buruk. Ada juga ancaman gempa megathrust di Selat Sunda yang mengintai Jakarta. Kemudian ada juga potensi kelangkaan air dalam beberapa tahun ke depan di Pulau Jawa, khususnya Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kalau gue ringkas berdasarkan slide materi yang dibagikan untuk umum, maka disampaikan poin-poin sebagai berikut:

-          Kenapa Ibu Kota harus pindah?
-          Mengapa harus pindah ke luar Jawa?
-          Kemana harus pindah?
-          Apa saja yang dipindahkan?
-          Ibu Kota negara yang diinginkan
-          Lesson learned pemindahan Ibu Kota negara lain
-          Timeline dan tahapan pemindahan
-          Pembiayaan untuk pemindahan Ibu Kota
Yang mau download slidenya silahkan klik link yang tertera bit.ly/YouthTalkIKN2019

Lalu bagaimana dengan nasib Jakarta sendiri jika nantinya Ibu Kota benar-benar dipindahkan?  Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi, bisnis dan keuangan. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa & Keuangan (OJK) akan tetap berada di kota ini. Gampangnya, seperti Amerika Serikat, kota terbesar dan pusat ekonomi, keuangan dan bisnis adalah New York, tapi pusat pemerintahannya ada di Washington D.C. Sebenarnya ada banyak contoh lainnya, misal Australia. Kota yang paling dikenal oleh banyak orang adalah Sydney dan Melbourne padahal kedua kota itu bukan merupakan Ibu Kota Australia, melainkan pusat bisnis. Sementara Ibu kotanya sendiri ada di Canberra, kota kecil yang letaknya agak ke padalaman Australia, berpenduduk hanya sekitar 400 ribu orang dan memang didesain untuk letak pemerintahan. Contoh lainnya lagi adalah Brazil, yang berhasil memindahkan Ibu Kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia yang letaknya juga agak ke pedalaman Amazon. Sementara Rio de Janeiro tetap menjadi kota pusat bisnis dan ekonomi bagi Brazil, berbarengan dengan kota Sao Paulo. Nah, untuk contoh yang terakhir ini, Pak Menteri bilang secara pribadi dia lebih suka mengambil Brasilia sebagai contoh pemindahan Ibu Kota Indonesia nantinya. Sementara untuk jangka waktu pelaksanaannya, Indonesia akan mencontoh Korea Selatan yang saat ini masih sedang memindahkan Ibu Kotanya dari Seoul ke Sejong, dicicil selama 25 tahun sejak pertama kalo program itu dimulai.


Ada Once ex-Dewa 19 yang juga hadir di acara itu, membawakan lagu lawas berjudul Lagu Cinta.



Kalau diperhatikan, kota-kota yang awalnya menjadi Ibu Kota dan atau sekaligus pusat pemerintahan memang terletak di pesisir pantai (New York, Sydney, Melbourne, Rio de Janeiro & Sao Paulo). Hal ini dikarenakan karena pada zaman dahulu (masih sampai dengan sekarang juga) merupakan titik awal perniagaan dimana kapal-kapal saudagar pertama kali menginjakan kakinya untuk kemudian berdagang. Akhirnya, lama kelamaan, daerah pesisir tersebut menjadi pusat ekonomi, keuangan dan bisnis. Bagaikan magnet, kota-kota itu menarik banyak orang dari daerah lain untuk datang, mengadu nasib dan menggantungkan diri pada roda oerkonomian yang berputar disitu. Hal ini yang lambat laun, membuat beban kota-kota tersebut menjadi semakin berat.

Itu tadi argument-argumen dari pihak yang mendukung pemindahakn Ibu Kota. Sekarang gue akan sampaikan juga argument dari pihak yang tidak mendukung atau tidak setuju. Berdasarkan berita yang gue baca Prof. Emil Salim guru besar FE UI mengatakan, jika Ibu Kota baru nanti pindah ke lokasi yang letaknya di tengah-tengah Indonesia dengan alasan untuk pemerataan ekonomi, hal itu kurang tepat mengingat kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Memang benar negara-negara lain berhasil memindahkan Ibu Kotanya ke daerah yang letaknya agak ditengah dan di pedalaman, supaya ekonomi di negara tersebut lebih merata, tapi ingat negara-negara itu semuanya merupakan negara kontinen (Amerika, Brazil, Australia, Kazakstan dll). Namun kondisi Indonesia sangat berbeda jauh. Sebagai negara kepualuan Indonesia lebih membutuhkan akses transportasi dan logistik yang memadai dan pembangunan Human Capital sumber daya manusia yang unggul sebagai modal utama untuk menjawab tantangan di era industri 4.0. Artinya ada hal lain yang lebih mendesak untuk dilakukan selain pemindahan Ibu Kota.

Sunday, August 18, 2019

Napak Tilas Proklamasi ke Rengasdengklok

Kamis 15 Agustus 2019, gue ikut lagi kegiatannya Komunitas Historia Indonesia (KHI). Kali ini karena mendekati peringatan hari kemerdekaan Indonesia, temanya juga seputar 17an yaitu mengunjungi rumah tempat ‘diculiknya’ Bung Karno dan Bung Hatta yang terkenal dalam peristiwa Rengasdengklok. Acara dimulai dari jam 7 pagi, berkumpul di Museum Joang 45. Ternyata acara ini acara dari Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. KHI menjadi bagian dari jalannya acara itu. Sebagian besar pesertanya adalah dari guru-guru SMP dan SMA se-Jakarta, khususnya para guru sejarah.

Setelah registrasi, tepat pukul 08.00 rombongan yang terdiri dari 5 bis (4 bis besar dan 1 bis kecil), berangkat menuju Rengasdengklok melalui jalan tol. Perjalanan ditempuh dalam waktu 2 jam. Gue berada di bis 1 bersama sebagian teman-teman dari KHI dan sisanya lagi ada di bis 2. Beruntung bagi yang berada di bis 1 karena Kang Asep Kambali, pendiri KHI yang sekaligus menjadi narasumber pada hari itu, ada di bis 1. Jadi selama perjalanan, ia banyak bercerita seputar Peristiwa Rengasdengklok dan Perang Dunia (PD) 2 khususnya terkait kekalahan Jepang. Pukul 10.00 rombongan tiba di lokasi. Tempatnya masih cukup ‘terpencil’, keluar dari tol, masuk ke jalan utama kemudian masih harus melewati jalan-jalan yang lebih ‘pelosok’ lagi. Bis pun hanya bisa parkir sekitar 200 meter dari lokasi. Turun dari bis, peserta berjalan kaki menuju rumah yang bersejarah itu. Ditengah jalan menuju ke rumah, terdapat Tugu Kebulatan Tekad dipinggiran sungai Citarum. Ternyata, lokasi rumah bersejarah tersebut aslinya berada dipinggir sungai Citarum (belakang Tugu Kebulatan Tekad) namun karena air sunga sering meluap, akhirnya rumah itu dipindahkan ke lokasi yang sekarang. Jadi, meskipun lokasinya sudah berpindah, tapi semua bahan-bahan yang digunakan untuk rumah tersebut masih asli sampai sekarang. Bagian teras, ruang tengah dan kamar di sebelah kanan dan kiri masih asli mempertahankan bentuk aslinya saat peristiwa Rengasdengklok. Sementara tepat dibelakangnya, bentuknya sudah seperti rumah biasa dan rumah itu sampai detik ini masih ditempati oleh keluarga Djiauw Kie Siong generasi ketiga atau cucunya. Padahal harusnya negara yang bertanggung jawab dan mengurus rumah itu karena nilai sejarahnya yang tinggi terkait peristiwa seputar kemerdekaan dan biaya yang tidak sedikit untuk merawat rumah (bagian depan) agar tetap terjaga keotentikannya dan menjadi cagar budaya. Saat sesi Tanya jawab, ada seorang peserta yang juga seorang guru sejarah bertanya, “Apa ada alasan khusus mengenai dipilihnya rumah ini saat peristiwa itu?”. Kang Asep menjawab, peristiwa itu sifatnya sangat teknis dan sulit ditemukan jawaban pastinya namun kemungkinan besar selain lokasinya ‘tersembunyi’, relatif aman dari pantauan Jepang, juga karena pada saat itu rumah-rumah orang Tionghoa juga tidak dicurigai oleh pemerintah kolonial entah itu Belanda atau pun Jepang.

Entah kenapa, dari dulu gue paling suka sejarah yang berkisar seputar PD 2. Karena dari peristiwa PD 2 sangat berkaitan erat juga dengan kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Dan ‘efek’ dari PD 2 itu sendiri menurut gue masih bisa kita lihat atau kita rasakan samapai dengan saait ini. Berikut gue akan jabarin analisis gue seputar ‘efek’ pasca PD 2 yang masih terlihat sampai saat ini.  Hal yang paling ketara, tapi mungkin banyak dari kalian yang ga sadar adalah bahasa Inggris. Kok bisa? Iya, bahasa inggris yang ‘umum’ dan lebih banyak digunakan di seluruh dunia dan diajarkan di sekolah-sekolah adalah bahasa Inggrisnya ‘versi’ Amerika alias American accent. Ini ga lepas dari PD 2. Kenapa bisa gitu? Karena pasca PD 2, bisa dibilang Amerika Serikat (AS) keluar sebagai ‘pemenang yang sesungguhnya’. Kata-kata seperti apologize, organize lebih familiar dibanding apologise, organise; meter, center, theater dibanding metre, centre, theatre; analog, dialog dibanding analogue, dialogue; color dibanding colour; anemia dibanding anaemia; nurned, dreamd dibanding burnt, dreamt; permen lebih sering disebut candy dibanding sweet; pantai beach dibanding seaside; pom bensin gas station dibanding petrol station; dll masih banyak lagi yang ga bisa gue sebut satu persatu karena ini bukan belajar bahasa Inggris haha. Semua kata-kata yang gue sebut di awal sebelum pembandingnya adalah American English. Mungkin secara resmi atau secara formal memang pihak sekutu (AS, Inggris, Perancis) yang menang. Tapi seseungguhnya Inggris dan Perancis (khususnya), mereka mengalami banyak kehancuran secara fisik dan ekonomi yang hebat akibat diserang oleh Jerman yang berbatasan langsung dengan wilayah mereka. Sementara AS karena letaknya yang jauh dari Jerman, kondisi fisik negara mereka tidak hancur dan ekonomi mereka relatif terselamatkan. Tampilah AS sebagai satu-satunya juara pasca peristiwa itu. Dan perkembangan teknologi yang semakin pesat di AS pasca PD 2, juga semakin menjadikan bahasa Inggris American Accent lebih umum atau familiar bagi orang-orang yang mempelajari bahasa Inggris di seluruh dunia. Perkembangan teknologi ini juga yang terwujud atau tertuang dalam efek CGI film-film Holywood yang super keren dan sangat popular dikalangan pecinta film khususnya anak-anak muda.

Hasil dari PD 2 adalah kekalahan dari negara-negara blok Fasis (Jerman, Italia dan Jepang) bisa dilihat sampai sekarang, Jepang jadi tidak diperbolehkan untuk memiliki tentara karena ditakutkan terkait ambisi mereka untuk kembali menguasai dunia, khususnya Asia. Mungkin dari situ timbul pertanyaan, kenapa Cuma Jepang yang dilarang punya tentara, sementara Jerman dan Italia masih diperbolehkan punya tentara? Gue pernah diskusi di grup Facebook KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada). Ada 2 orang alumni yang sekarang tinggal di Jerman dan Austria. Jadi jawabannya adalah karena diakhir-akhir PD 2, Italia menyerah dan menyatakan bergabung ke blok Sekutu, sementara di Jerman, AS punya kepentingan. Ingat pasca PD 2, Jerman menjadi tempat perseteruan ‘Perang Dingin’ antara AS dan Uni Soviet, simbol 2 ideologi besar di dunia pada saat itu. Jerman terbagi menjadi Jerman Barat & Berlin Barat yang berideologi Kapitalis di bawah kontrol Sekutu dan Jerman Timur dan Berlin Timur yang berideologi Komunis di bawah kontrol Uni Soviet (pemenang dari blok Komunis), meskipun pada akhirnya di tahun 1990 Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu. Ada salah satu lagu dari Scorpions band asal Jerman yang legendaries berjudul ‘Wind of Change’, itu menceritakan tentang reunifikasi Jerman. Sementara Jepang benar-benar seorang diri dan tidak ada kepentingan sekutu disana. Jadilah Jepang dilarang punya tentara, istilahnya hanya Pasukan Bela Diri (Self Defense Force). Dan akibat dari kekalahan di PD 2 itu, blok Fasis jadi banyak kehilangan negara jajahannya. ‘Dibagi-bagi’ kepada blok Sekutu dan Komunis.

‘Output’ lain yang masih tersisa dari warisan PD 2 adalah, terpecahnya semenanjung Korea menjadi 2 Korea, Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel). Meskipun Perang Dingin telah usai, Korut menjadi satu-satunya negara komunis yang paling tertutup di dunia. Dan Korsel, kini tampil menjadi salah satu Macan Asia, negara maju di dunia berkat ‘bimbingan’ kapitalisme AS. Memang ada banyak factor dalam kemajuan sebuah negara, tapi ga bisa dielakan, majunya Korsel banyak dipengaruhi karena adanya kepentingan AS di semenanjung Korea. Sebab pasca PD 2, AS melihat ideologi Komunis menjadi satu-satunya musuh dan ancaman bagi mereka. Jadi AS akan berusaha sekuat tenaga untuk memperkuat Korsel.

Ini kenapa analisa gue panjang banget dibanding cerita  tentang napak tilas kemerdekaan yang gue ikutin? Haha. Oke lanjut ke pembicaraan sesuai judul di atas.


Kang Asep Kambali, pendiri Komunitas Historia Indonesia, menjadi narasumber dan banyak menjelaskan seputar peristiwa Rengasdengklok selama diperjalanan.


Sepanjang perjalanan, Kang Asep banyak menceritakan seputar PD 2 khususnya sekitar kejadian-kejadian menjelang tanggal 17 Agustus 1945. Diantaranya saat Sekutu menjatuhkan bom atom bernama ‘Little Boy’ di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan ‘Fat Boy’ di Nagasaki tanggal 9 Agustus. Bom atom itu meledak pada ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan tanah, bersuhu lebih dari 2 juta derajat celcius dan akan meluluh lantahkan semua yang ditemuinya. Satu-satunya cara untuk bisa berlindung dari ledakan bom atom itu adalah dengan cara berlindung di bawah tanah. Dari situ, dia juga bilang bahwa hampir diseluruh rumah di Amerika Serikat itu mempunyai Bunker bawah tanah (dia bilang sumbernya dari sumber: National Geographic). Hal itu dilakukan jika sewaktu-waktu Korut menyerang AS, maka seluruh warga AS bisa berlindung ke dalam Bunker yang ada di bawah tanah itu. Dan di dalam Bunker itu sudah disediakan makanan yang tahan lama, yang memiliki waktu expired cukup lama bisa puluhan tahun! Dan jumlah stok makanan itu cukup untuk jangka waktu sekitar 3 bulan. Bunker juga ada yang didesai untuk penggunaan secara kolektif, kapasitasnya bisa untuk ratusan bahkan ribuan orang. Dia bilang, salah satu alasan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta adalah karena di sekitar istana, belum ada fasilitas seperti itu. Pendapat gue sendiri adalah menurut gue hal itu tidak menjadi masalah karena sejatinya Indonesia tidak dalam keadaan perang dan negara kita juga selalu menganut asas ‘Bebas Aktif’ dalam politik Luar Negeri. Sejak dulu juga Indonesia melalui Bung Karno sudah menginisiasi Gerakan Non Blok, berbeda dengan misalnya Korsel dan Korut atau memang Amerika sendiri sebagai garda terdepan dalam ideologi kapitalis, tentu akan merasa terancam apabila ana negara komunis yang punya senjata nuklir. Jadi urgensi terkait Bunker tidaklah mendesak bagi Indonesia.

Kemudian kita masuk ke cerita seputar kejadian Rengasdengklok.


Peserta napak tilas disambut dengan penampilan teatrikal setibanya di lokasi.

Tampak depan pendopo teras rumah bersejarah saksi bisu menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI.

Foto sang pemilih rumah pada waktu itu, Djiauw Kie Siong, seorang keturunan Tionghoa.

Tampak pintu kamar yang ditempati Bung Karno, Fatmawati dan Guntur saat peristiwa 'penculikan' ke Rengasdengklok.

Pintu kamar yang ditempati Bung Hatta.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Menurut yang gue denger dari Kang Asep Kambali, peristiwa ini di awali dengan diketahuinya berita kekalahan Jepang oleh para pemuda melalui siaran gelap. Mengetahui berita tersebut, pada tanggal 15 Agustus 1945 golongan pemuda (Sukarni, Wikana, Chairul Saleh dll) mendesak golongan tua golongan tua (Bung Karno dan Bung Hatta) untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka juga berkeyakinan bahwa suasana Jakarta tidak akan aman sebab rakyat juga sudah sangat ingin mendengar proklamasi kemerdekaan Indonesia dideklarasikan. Namun Bung Karno dan Bung Hatta menolak, beralasan bahwa tanggal 16 memang sudah direncanakan adanya pertemuan untuk membahas kemerdekaan Indonesia. Golongan muda Wikana yang emosional ‘mengancam’ Bung Karno, kalau tidak segera diproklamasikan, maka besok akan terjadi pertumpahan darah. Bung Karno naik pitam mendengar ucapan itu, “Ini leherku seret aku kepojok sana dan gorok leherku sekarang juga!”. Usahanya tidak berhasil, golongan muda akhirnya berinisiatif membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke daerah yang lumayan jauh dari Jakarta dan agak terpencil, yaitu di Rengasdengklok yang terletak di Kabupaten Karawang dan berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Subuh pagi tanggal 16, mereka membawa Sang Dwi Tunggal menuju kesana dengan menggunakan mobil. Turut serta dalam rombongan itu Istri Bung Karno yaitu Fatmawati dan Guntur anaknya yang masih berumur kurang dari 1 tahun. Tujuan utama mereka seperti yang sudah sering dibaca dibuku-buku sejarah adalah agar mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh jepang. Alasan mereka memilih Rengasdengklok juga karena pada saat itu wilayah tersebut tidan dikuasai oleh tentara Jepang dan bisa memantau apabila ada pergerakan dari tentara Jepang. Disitu pula juga terdapat markas Pembela Tanah Air (PETA) yang sudah ditempati para pejuang Indonesia. Sesampainya disana mereka menempati sebuah rumah yang dimiliki oleh seorang petani bernama Djie Kiauw Siong, warga keturunan Tionghoa. Namun sesampainya disana, tidak ada hal berarti yang dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka hanya makan dan tidur seperti biasa. Bahkan yang ada adalah Bung Hatta ‘dikencingi’ oleh Guntur yang pada saat itu masih bayi.


Kang Asep Kambali (kacamata kaos kerah merah) dan Bapak Yanto Djuhari (batik biru) cucu dari pemilik rumah.

Bersama Komunitas Historia Indonesia.
Kalau ini foto satu hari sesudahnya tanggal 16 Agustus 2019, masih seputar napak tilas proklamasi longmarch dari Gedung Joang 45 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan berakhir dengan liat pemutaran film di Tugu Proklamasi.

Tapi sayangnya gue ga ikut ke Tugu Proklamasi karena acaranya molor dan udah kesorean.

Sementara di Jakarta, para tokoh lain mencari keberadaan Bung Karno dan Bung Hatta. Akhirnya setelah Ahmad Subardjo menyatakan diri sebagai penjamin, barulah para golongan muda memberitahu dimana Bung Karno dan Bung Hatta. Ahmad Subardjo pun menyusul ke Rengasdengklok untuk menemui mereka dan akhirnya tanggal 16 Agustus pukul 11 malam, Bung Karno dan Bung Hatta kembali lagi di Jakarta. Selama diperjalanan pulang, mereka melihat kepulan api dari kejauhan. Salah satu pemuda bilang ke Bung Karno, “Lihat Bung, kondisi Jakarta sudah bergejolak.” Bung Karno tidak percaya dan menyuruh mobil yang mereka tumpangi untuk mendekati sumber api tersebut. Ternyata benar, api itu hanya berasal dari seorang petani yang sedang membakar jerami sisa-sisa hasil panen. Baru lah di rumah Laksamana Maeda yang sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dekat Taman Suropati, naskah proklamasi digagas dan di tulis. Diam-diam, Laksamana Maeda ini ‘simpati’ terhadap perjuangan Indonesia namun mungkin karena posisinya sebagai Laksamana Angkatan Laut Jepang, hal itu tidak dinyatakan secara terang-terangan. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda diantaranya Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Subardjo, Sayuti Melik, B.M Diah dll. Perumusan dan penulisan selesai sampai dengan jam sahur 3 dini hari esoknya, pada saat itu juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Sementara untuk lokasi pembacaan proklamasi sampai dengan waktu imsak, masih belum ditentukan antara di Rumah Bung Karno atau di Lapangan Ikada (sekarang lapangan Banteng). Massa sudah banyak yang berkumpul dilapangan Ikada, sementara pemuda tetap berjaga-jaga disekitar rumah Bung Karno. Dan kemudian tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10 pagi, di rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur Yang sekarang menjadi Tugu Proklamasi, dibacakan proklamasi yang artinya pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Bung Karno yang menggetarkan dunia. Kondisi Bung Karno pada saat itu sedang tidak sehat dan demam tinggi.

Jika saya mendengar intepretasi sejarah versi yang dijelaskan oleh Kang Asep Kambali, dari peristiwa Rengasdengklok itu  bahwa disini pemuda memiliki peran penting yaitu merahasiakan lokasi pembacaan proklamasi yang sesungguhnya dan menyiapkan strategi cadangan atau ‘plan B’ dengan mengkoordinir massa supaya berkumpul di lapangan Ikada. Supaya apabila terjadi gejolak, Bung Karno dan Bung Hatta tetap aman di rumahnya. Namun memang karena ‘ulah’ dari golongan pemuda tersebut, proklamasi kemerdekaan malah jadi terlambat satu hari, seharusnya proklamasi bisa dilaksanakan tanggal 16 Agustus 1945. Dan nilai-nilai positif yang bisa diambil adalah golongan muda tetap menjaga sopan santunnya dengan tidak mendahului golongan tua. Setelah gue ikut kegiatan itu dan besoknya ngobrol-ngobrol sama bapak gue yang dulunya seorang aktivis GMNI dan memahami betul sejarah dan pemikiran Bung Karno, argumen terkait tindakan golongan muda itu ditolak mentah-mentah wkwk. Menurut intepretasi sejarah versi lainnya dari bapak, sebenarnya tindakan pemuda itu dengan membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok bukanlah tindakan yang heroik melainkan hanya omong kosong dan gegabah. Mereka mendesak Bung Karno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan dengan alasan Jepang sudah kalah perang dan rakyat sudah tidak sabar. Bung Karno berpikir jauh ke depan, Jepang memang sudah secara resmi kalah dengan diumumkannya kekalahan tanpa syarat oleh kaisar Jepang pada waktu itu Hirohito namun sejatinya Jepang hanya kalah secara moril. Khususnya di Indonesia, tentara Jepang persenjataan dan amunisinya masih sangat kuat. Sehingga Bung Karno yang saat itu memang dekat dengan Jepang tidak ingin tergesa-gesa. Dan sebenarnya penentuan tempat proklamasi memang sudah ditentukan di Rumah Bung Karno. Pemuda tidak berperan dalam membuat scenario lainnya (dengan memobilisasi massa di lapangan Ikada), sebab sejak awal mereka tidak memperhitungkan kekuatan tentara Jepang yang masih sangat kuat di Indonesia.

Disitu akhirnya gue paham, fakta sejarah mungkin cuma satu, fakta sejarah bisa sama, tapi intepretasi sejara bisa berbeda-beda. Tergantung kita berada dipihak yang mana. Setidaknya dari masing-masing intepretasi sejarah itu, kita bisa ambil contoh-contoh yang positif.
Thank you!

Wednesday, August 14, 2019

Summary Buku Dendam Positif karya Ubaydillah Anwar


Oke kali ini gue akan coba menulis sesuatu yang belum gue tulis di blog ini, yaitu mengenai Summary buku Dendam Positif karya Ubaydillah Anwar secara garis besar karena cukup bagus untuk diaplikasikan dalam keseharian. Buku Dendam Positif yang gue beli di acara Big Bad Wolf (BBW) Jakarta tahun 2019 ini berisikan tips-tips atau cara-cara untuk mengubah kebencian menjadi kemenangan melalui tahapan demi tahapan. Bagaimana kita bisa mengolah segala sesuatu yang dianggap pahit, merugikan atau tidak sesuai harapan menjadi kekuatan untuk mencapai suatu target atau tujuan.


Semua orang pasti pernah merasakan atau mengalami suatu keadaan yang tidak diinginkan. Dimana kebanyakan orang beranggapan keadaan tersebut bisa menghambat dirinya di masa depan. Entah itu mengenai pendidikan, karier, hubungan percintaan maupun kehidupan social. Kenyataannya pengalaman ‘pahit’ tersebut bisa kita drive berbalik arah menjadi sebuah kekuatan yang bisa mendorong kita memperbaiki kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih baik dan mencapai tujuan. Bahkan suatu ‘dendam positif’ ini bisa mengarahkan sebuah negara untuk menjadi lebih maju dari negara yang dulu pernah menjajahnya seperti apa yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap Jepang. Tahun 1950-an Korea Selatan baru merdeka sama seperti Indonesia. Perlahan mereka bermetaorfosa menjadi negara maju, menjadi pemain utama dalam industri elektronik, otomotif dan tentunya teknologi. Siapa yang tidak kenal Samsung dengan Androidnya. Samsung saat ini menjadi market leader dalam dunia smartphone melalui Operating System (OS)-nya. Produk otomotifnya juga perlahanan membuntuti Jepang. Semua berawal dari dendam positif yang diarahkan sedemikian rupa.

Sebagai landasannya disini, harus ada kesadaran secara spiritual terlebih dahulu dalam arti kesadaran akan hadirnya Tuhan. Segala sesuatu memang terjadi atas kehendaknya namun kita juga diberi pilihan untuk menjadi positif atau negatif, tergantung pilihan hidup mana yang dipilih. Manusia diberi sifat dasar untuk ‘marah’, tapi marah yang baik ada marah yang sesuai dengan tempatnya dan memiliki alasan yang jelas. Semua bergantung dari dalam diri sendiri kemana dan bagaimana kita ‘menumpahkan’ atau ‘ melampiaskan’ amarah tersebut.

Langkah awal yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan dendam positif adalah:

1.      Memaafkan:
a.      berdamai dengan keadaan yang tidak sesuai harapan. Maafkanlah mereka yang sudah menyakiti anda. Ini adalah soal internal antara anda dan diri anda sendiri. Maafkan tapi jangan pernah melupakan

b.      Tahapan-tahapan untuk memaafkan:
                                              i.   Ubah kesadaran: move on, move away dari kesadaran sebagai korban ke kesadaran sebagai penguasa.
                                                                  ii. Temukan reaksi kedua yang bagus:
Meledaknya amarah dan kebencian saat pertama kali disakiti orangl lain, sangat manusiawi. Ini namanya reaksi pertama. Tidak berbahaya jika dilakukan hanya sekali atau sedikit.
Reaksi kedua adalah judgement (keputusan dan penilaian serta opini) terhadap peristiwa.
                                                                iii. Kembangkan dialog diri positif:
Dialog diri yang bisa menghasilkan miracle berarti masuk pada kategori dialog positif. Sementara dialog diri yang  menghasilkan killer berate adalah dialog negatif.
Michel Eyuem De Montaigne seorang filsuf Perancis mengatakan ‘Orang tidak akan terluka perasaannya karena keadaan yang berubah, tapi karena opini yang dibuat atas perubahan yang terjadi.”
                                                                 iv. Pilihlah landasan yang kuat:
Ego adalah dorongan yang menginginkan kita untuk mendapatkan sesuatu demia keuntungan kita sendiri.
                                                                   v. Bayangkanmanfat dan bahaya:
Sumber motivasi itu ada dua, benci dan cinta.
Jika terus menerus menyimpan dendam, amarah, kebencian dan penolakan. Selamanya kita akan terjerat disitu-situ saja, tidak bergerak maju ke depan. DI dalam bahasa Inggris, Hari ini disebut ‘present’ yang artinya hadiah. Hari ini adalah hadiah dari Allah jadi nikmatilah. Kemarin biarlah menjadi masa lalu (history) dan besok masih belum jelas (mystery).
Aid Al-Qorni penulis, penceramah dari Arab Saudi mengatakan, ‘Syarat untuk bisa bahagia adalah anda harus bisa menikmati hari ini seoptimal mungkin dan tidak membuat prasangka buruk pada hari esok.
Namun ingat memaafkan bukan tujuan akhir. Ia hanya sebagai cara untuk membangkitkan daya juang.

2.   Transformasi spiritual: olah semua rasa ketidak puasaan, kebencian, stress dan dendam. Analoginya seperti sistem pencernaan. Mana yang harus diambil diambil sari patinya, diserap untuk menjadi tenaga dan mana yang harus dibuang.

Inti dari transformasi adalah change atau perubahan diri mulai dari pemahaman, sikap dan terakhir adalah tindakan.
Eksternalisasi, keluarkan apa yang harus dibuang dari dalam diri dan tidak boleh terjadi lagi.

3.      Penguasaan diri:
Kunci dari segala kontrol disini adalah kesadaran. Sadarlah bahwa kebahagiaan tidak dari dari luar seperti materi, kekayaan dll. Melainkan kebahagiaan itu datang dari dalam diri sendiri manakala kita bersyukur.
Orang akan bisa berubah jika dia sudah sadar bahwa dirinya harus berubah.
Tindakan tidak lahir dari pemikiran, tapi dari kesiapan untuk bertanggung jawab.

4. Motif, Kadar, Sasaran dan Cara: jika memang ‘harus marah’ tetapkanlah keempat parameter ini.

5.  Audit capital personal dengan cara penilaian diri menggunakan penilaian diri (self-assessment) dengan parameter:
a.      Tanggung jawab
b.      Keberanian bertindak
c.       Kreativitas
d.      Motivasi
e.      Fairness

6.      Percaya diri:
Percaya diri adalah keyakinan seseorang atas kapabilitasnya dalam menjalankan tugas.
Hanya sebagian kecil orang yang berani mengambil tanggung jawab.
Jangan menyalahkan orang lain, sikap menolak, atau sikap menuntut. Ini artinya menyerahkan kontrol kepada pelaku dan kita tidak punya kontrol atas diri sendiri.
Jangan menyerah, pasrah kalah atau membiarkan kebiasan buruk terjadi.

Dalam psikologi ada isitlah locus of control yang artinya, persepsi seseorang tentang kenapa sesuatu terjadi pada dirinya atau kekuatan apa yang mendorong dirinya untuk melakukan sesuatu
a.  Locus of control internal: misal saat menghadapi kegagalan, ia sadar bahwa kegagalan disebabkan oleh orang lain, dirinya atau keadaan tapi yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya adalah dirinya sendiri.
b.      Locus of control eksternal: menunjuk orang lain atau keadaan sebagai penanggung jawab nasibnya (blaming others).
Pede yang tinggi akan cenderung pada locus of control internal. Orang yang pede akan memilih sasaran yang menantang, selalu ingin menguji limit (batasan) dengan melakukan sesuatu (uji realitas) atau ingin menambah limit kapasitasnya dengan menaikkan standar prestasi.
Orang yang pedenya rendah akan takut menghadapi kegagalan, tidak berani melakukan sesuatu sehingga bisa dikatakan takut sukses. Mereka bukan takut sukses, tapi takut menghadapi konsekuensi yang dibutuhkan meraih kesuksesannya.
Sepanjang ketakutan itu tetap membuat kita melakukan sesuatu dengan hati-hati dan antisipasi, ini namanya ketakutan yang positif.
Bentuk kepasrahan yang diperintahkan oleh agama adalah kepasrahan yang dilakukan sebagai proses untuk terus maju (memperjuangkan kebaikan) karena kepasrahan disini tidak berdiri sendiri, melainkan dibarengi dengan perbaikan.

7.      Jangan over Pede:
Segala perkara di dunia ini bersumber pada 3 hal yaitu perkara itu sendiri, penggunaannya dan porsinya.
Baik buruk perkara memang ada yang sudah paten, tapi jumlahnya hanya sedikit paling-paling hanya Maling: mencuri, Madon: berzina, Madat: pecandu, Minum: Mabuk, Main: berjudi) Hanya sekitar 20% dari perbuatan manusia di muka bumi.
Sedekah bisa menjadi jelek karena berlebihan porsinya sehinnga orang yang bersedekah menyesak (tidak ikhlas) atau membuat orang lain menjadi tidak terdidik (tidak berterima kasih) bahkan menjadi berpangku tangan (menggantungkan diri) ke kita.

8.      Rendah hati:
Banyak mendengarkan dan bertanya akan sangat bagus bagi pergaulan.

9.      Banyak bersedekah supaya pintu-pintu kemudahan di buka.

10.  Mengubah demotivator menjadi motivator:
Dunia tidak bisa berdamai dengan orang yang tidak bisa berdamai dengan dirinya.

11.  Hal-hal yang harus dibuang:
a.      Memperpanjang penudingan
Segera tetapkan sikap dan tindakan anda kepada mereka (yang sudah mengecewkan anda) lalu putuskan aoa yang akan anda lakukan untuk memperbaiki keadaan.
b.      Memperpanjang persyaratan
Kita bisa menggunakan perlakuan maaf mereka sebagai dorongan, tanpa harus menunggu doa meminta maaf lebih dulu.
c.       Mengembangkan sikap mental lemah
Thomas Jefferson:, ‘ Di dunia ini tidak ada yang bisa membantu orang yang sikap mentalnya sudah salah.
d.      Lemahnya kontrol terhadap fokus
Hanyut dan larut dalam kebencian akan melumphukan kekuatan fokus.

12.  Bersikap dan bertindak yang manfaat:
Sikap atau tindakan yang dilakukan bukan semata mengandalkan pada fakta-fakta yang benar (kebenaran faktual), lebih fatal lagi kalau kita mengandalkan kebenaran sendiri (egoism).

13.  Sering-seringlah berkumpul dengan komunitas yang punya tujuan sama.

14.  Fokus pada pikiran, tapi dalam gerakan jadilah sefleksibel mungkin.

15.  Punya tujuan:
Tujuan adalah sasaran dari apa yang akan dilakukan hari ini. Basis dari tujuan adalah usaha.
Tujuan berbeda dengan keinginan. Keinginan hanya berbasi khayalan.
Tujuan juga punya manajemen waktu.

Alasan kenapa kita perlu memulai sesuatu dari tujuan:
a.      Bisa memulai dari titik yang tepat
b.      Berada dijalur yang tepat: bisa tau mana jalur yang tidak perlu diambil.
c.       Akan ditunjukan arah yang dimaksud
Dunia dengan segala sesuatu yang kita usahakan saat ini adalah tujuan jangka pendek. Kata dunia sendiri dalam bahasa arab artinya, pendek dan rendah. Sedangkan akhirat adalah tujuan jangka panjang atau nanti.
Perkara-perkara mengenai akhirat tidak hanya mengenai perbuatannya, tapi juga di motif, cara, tujuan dan kadarnya. Orang yang haji bisa masuk urga tergantung motif, tujuan dan outputnya.
Dengan merumuskan tujuan sejelas mungkin, kita punya peluang yang jauh lebih besar. Tujuan yang jelas akan membuat sasaran dendam positif menjadi tepat juga. Sulit untuk membuat tujuan yang ‘gue banget’? bisa sulit, bisa mudah.
Prinsipnya, siapa yang melihat le dalam akan menemukan tujuannya, tetapi siapa yang melihat keluar akan menemukan tujuannya. Tujuan, visi, panggilan hati itu sebetulnya sudah ada pada diri kita, tinggal kitanya sendiri yang mau mendengarkan atau menolak. Itu artinya, membuat tujuan yang benar-benar merepresentasikan diri kita harus menempuh proses untuk melihat ke dalam diri lebih banyak kemudian barulah melihat keluar.
Idealnya tetapkan tujuan pada wilayah-wilayah penting dan krusial seperti karir, prestasti tertentu, [encapaian materi, peran social, keluarga, pengembangan diri, kesehatan dan lain-lain.
Tujuan juga harus punya perencanaan karena tujuan tanpa perencanaan sama artinya dengan khayalan.
Plan -> Do -> Check -> Action

16.  Musuh terbesar adalah diri kita sendiri:.
Muhammad Ali, “Kemenangan pertama justru diraih di luar ring terhadap dirinya sendiri.

17.  Manajemen waktu & menjawab ‘tidak’:
Setiap orang meiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari. Yang membedakannya adalah bagaimana mereka memanfaatkan waktu itu.

Manajemen waktu adalah bagaimana anda memilih tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan anda secara efektif dan efisien, bagaimana memilih jurus yang tepat untuk mengatasi masalah, menggunakan waktu, menurut apa yang semestinya atau tujuan anda.
  
Stephen Covey, penulis buku Seven Habits membagi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan menjadi 4 kuadran seperti pada gambar di bawah ini:

URGENT
NOT URGENT
IMPORTANT
-mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan penghasilan
-pengembangan personal capital
-membaca untuk menambah pengetahuan atau informasi
NOT IMPORTANT
-mengangkat telepon masuk
-menjawab ajakan mitra
-urusan dengan rumah sakit
-dll

Inti dari manajemen waktu di atas adalah kita berani untuk mengatakan’tidak’ secara baik atau asertif. Asertif adalah mengatakan apa yang kita rasakan (menghormati diri sendiri) namun tetap menjaga perasaan orang lain (menghormati orang lain).

Kelembutan adalah jalan untuk bisa dipahami orang lain.

Johann Wolfgang von Goethe, “Ada 3 strategi untuk sukses, yaitu:
·         Ketahuilah apa yang harus kamu buang
·         Ketahuilah apa yang harus kamu lindungi
·         Kapan mengatakan ‘tidak’

18.  Satu-satunya rumus paling penting untuk meraih kesuksesan adalah mengetahui bagaimana berhubungan dengan orang lain.

Riset Majalah Forbes: Hanya 15% orang yang mendapat pekerjaan, bisa mempertahankan pekerjaan atau mendapat promosi dari keahlian teknisnya atau pengalamannya. Sisanya sebanyak 85%, ditentukan oleh factor yang disebut people skill (kemampuan menjalin hubungan dengan manusia).

Tapi masih ada yang lebih menentukan dari people skill, yaitu membangun koneksi (connecting), bukan hanya sekedar komunikasi. Hail ini bisa dimulai dari beberapa titik di era social media sekarang ini. The most important thing is about who knows you, not who you know.

Jika ingin ditolong orang lain, kita harus menolong orang lain. Intinya adalah kita perlu menciptakan daya tarik terlebih dahulu (law of attraction).

19.  Kreativitas:
Motivasi yang menggebu dan tujuan yang jelas masih harus diimbangi dengan otak kreatif, jiwa kreatif dan langkah-langkah kreatif.

Kreativitas adalah melihat sesuatu yang biasa dengan cara berpikir yang berbeda sehingga lahir hal yang luar biasa.

Anda harus berani masuk di area persaingan apapun, apapun bidang anda.

Urusan-urusan yang kita tangani sehari-hari bukan semata soal bagaimana bisa masuk surge dan terhindar dari neraka. Kita juga punya kebutuhan keinginan, harapan, tuntutan pihak lain, kewajiban pihak lain, larangan perintah, dst.

Para ilmuwan berkesimpulan mengalahkan kemampuan computer yang ada diseluruh dunia. Otak manusia adalah sumber kreativitas. Yang membedakan adalah sejauh mana kreativitas itu dikembangkan dan dibidang apa diaplikasikan.

Kreativitas tidak terkait dengan profesi tertentu atau industry tertentu. Semua aktivitas manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, baik dari aspek hasil atau cara, menuntut kehadiran kreativitas secara mutlak.

20.  Bagaimana cara mengeluarkan aktivitas?
a.      Definiskan masalah
Temukan gap antara tujuan yang sudah dirumuskan dan kenyataan yang dialami.
Caranya bisa dengan menggunakan Johari Windows:


KNOWN TO SELF
NOT KNOWN TO SELF
KNOWN TO OTHERS
OPEN
BLIND
NOT KNOWN TO OTHERS
HIDDEN
UNKNOWN

Yang perlu kita sikapi dari fakta hidup yang normal itu adalah ambil tindakan yang mendukung tujuan, misalnya sering-sering berdialog dengan orang lain, menciptakan perbandingan positif, melihat apa yang sudah dilakukan  orang lain, atau meminta feedback, diskusi dan mendengarkan masukan.

Jangan meminta masukan ke sembarang orang.

Mark Twin sastrawan Irlandia, “Jauhkan dirimu dari orang yang menggembosi ambisimu. Biasanya itu dilakukan oleh orang kecil. Orang besar selalu mendorong anda untuk menjadi besar.’’

b.      Harus berlatih untuk bernyali besar
Nyali besar bukan berarti tidak takut lagi dengan masalah. Nyali besar artinya membuat kesimpulan yang tetap berani menghadapi hidup, berani berbuat untuk sebuah tujuan yang jelas, berdada jembar dan cepat memaafkan keadaan.

c.       Jangan selalu berpikir benar-salah
Menggunakan cara berpikir ‘hitam-putih’ siapa yang benar dan siapa yang salah atau siapa yang menang dan siap yang kalah memang tetap diperlukan, tapi kalau kebanyakan atau keliru penerapannya, justru malah menghambat kemajuan kita.

Geser cara pikir benar-salah itu menjadi baik-buruk atau manfaat-kerugian.

Intinya adalah membalik kenyataan dengan menerapkan sikap dan tindakan yang baik dan menguntungkan, bukan mengikuti atau membenarkan kenyataan.

d.      Jangan tenggelam dalam rutinitas
·         Sediakan waktu untuk berlibur
·         Jaga jarak  dengan rutinitas
·         Baca buku atau majalah

e.      Lihat keluar lalu lihat ke dalam
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda dan berguna.

Bob Eberle pakar kreativitas mengajarkan sebuah formula yang jamak untuk memantek kreativitas yang masih terpendam, yaitu SCAMPER:
·         S = Subtitue
·         C = Combine
·         A = Adapt
·         M = Modify
·         P = Purpose
·         E = Eliminate
·         R = Reverse

Sumber terbesar keativitas berasal dari motivasi atau dorongan.

Teresa Amabile guru besar Harvard Business School menyimpulkan bahwa kreativitas seseorang akan dahsyat apabila ada 3 hal dalam dirinya, yaitu: motivasi, keahlian dan aplikasi berpikir kreatif.

21.  Fokuskan pada tindakan, aksi atau respon.
Seorang pengendara mobil yang sudah ahli, gerakannya sudah spontan, kreatif, responsive dan fokus pada aksi.

Terkadang berpikir terlalu textbook, banyak pertimbangan itu kurang dibutuhkan. Gantinya adalah response yang spontan dan tepat terhadap sasaran mirip seperti petarung.

22.  Matematika batin
Gunakan lah keyakinan. Hati dan juga emosi untuk meyakini.

Galilah keyakinan dan jangan terus menerus berpikir. Kenapa hal ini penting? Terkadang jalan kemudahan tidak lantas terbuka meskipun niat anda sudah baik dan mulia. Bahkan ada beberapa problem yang tidak cukup diselesaikan dengan pengalaman, keahlian dan kreatvitas!

Problem itu hanya bisa dihadapi dengan kemauan keras, kegigihan, ketahanan dan konsistensi. Ini yang sering membuat seseorang tumbang.

Thomas Alva Edison mendefinisikan kejeniusan bukan sebuah kepintaran. Kejeniusan adalah 1% inspirasi dan 99% perpirasi. Perspirasi artinya sweat atau keringat atau dengan kata lain adalah usaha untuk mewujudkan perubahan.

Apa yang bisa membuat seseorang  memiliki energy untuk tetap gigih, bertahan, konsisten atau memiliki perspirasi yang tinggi? Jawabannya adalah matematika batin atau kalkulasi hidup berbasis keyakinan terhadap kebenaran mutlak.
Kebenaran mutlak adalah doktrin ilahiyah yang berlaku untuk semua umat manusia dalam usaha.
Hanya keyakinan yang sepenuh hatilah yang mampu mengantarkan kita melihat bukti kebenaran itu. Contoh kebenaran mutlak adalah kegigihan menjadi syarat mutlak untuk mendapat keberhasilan.

Mahatma Gandhi, “Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang.

Bambang Ismawan pendiri majalah Trubus di awal usahanya mendirikan majalah Trubus, selalu mengalami kerugian selama 15 tahun. Sampai akhirnya dia member opsi bagi karyawannya untuk bergabung atau berhenti. Namun dengan sisa karyawan yang tersisa, Pak Bambang tetap melanjutkan Majalah Trubus tersebut. Banyak orang pada waktu itu menganggapnya gila. Tapi menurutnya, orang lainlah yang gila. Indonesia ini negara agraris, masak tidak punya satupun majalah pertanian? Melalui keyakinan itulah sebuah ideyang diabdikan untuk kepentingan umat pasti akan ditolong Allah.

Keyakinan itu adalah sebuag prinsip dan agar prinsip itu bisa dirasakan kebenarannya, maka kita buth proses. Yang mana di dalam proses ini akal, nalar, emosi mental spiritual dan seluruh kapasitas kita bekerja.

Jika menemui keadaan dimana nalar tidak banyak menjelaskan proses yang ruwet, satu-satunya jalan adalah berpegang pada keyakinan supaya energy kita tetap muncul.

Keyakinan ada 3:
a.      Ilmul yakin (paling rendah) : didapatkan dari informasi, membaca, atau mendengar.
b.      Ainul yakin (menengah) : hasil dari observasi dan penglihatan.
c.       Haqqul yakin (paling tinggi) : yakin total, didapat dari cahaya hati yang memancar dari pengetahuan, pengalaman, proses dan pemahaman yang luas.

Matematika batin yang dahsyat adalah saat kita sudah mencapai taraf haqqul yakin, tapi minimalnyacampuran antara ainul yakin dan haqqul yakin. Jangan sampai keyakinan yang kita miliki didominasi oleh keyakinan rendah atau ilmul yakin.

Jika engkau merubah keyakinanmu lebih dulu, maka untuk mengubah tindakanmu menjadi lebih mudah.

Cara meningkatkan keyakinan dari level bawah ke level tinggi:
a.      Melihat bukti dengan kecerdasan
Melihat bukti dari apa yang kita lakukan menyumbangkan kepercayaan yang paling besar.
Pak Kalend pioneer Kampung Inggris di Pare sejak tahun 1970. Setelah usahanya berhasil, banyak orang mulai mengikutinya untuk mendirikan tempat kursus bahasa Inggris dikampung tersebut.
b.      Mencerna hikmah atau kearifan
Bisa berasal dari refleksi pengalaman, kisah kearifan orang-orang yang hebat atau pesan-pesan dalam ajaran agama, misalnya kisah para Nabi.

Kisah para nabi menyadarkan kita bahwa para nabi yang prilakunya benar dan sudah dilindungi Allah, tetap saja harus enghadapi  prinsip dan proses yang di dalamnya ada kesalahan, kegagalan, kekalahan, dll yang manusiawi untuk terjadi. Secara prinsip, perjuangan nabi pasti menang, mana ada Nabi kalah? Akan tetapi prosesnya jelas tidak langsung menang dan langsung hebat. Prosesnya tetap mengikuti irama realita dunia.

Kisah para nabi menegaskan bahwa menjalankan ajaran gama itu harus pakai keyakinan (prinsip) dan juga pakai kecerdasan (proses) sehingga kita menjadi lebih bijak (wise).

Keluhuran esensi agama menjadi musnah karena dimangsa oleh rakusnya ego aliran dan ego pemahaman.

c.       Menyimak dorongan positif.
Mark Victor Hansen penulis dan motivator buku best seller Schicken Soup for the Soul, jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Hingga pada saat 6 tahun sejak dia merintis bisnis, usahanya hancur lebur dan tidak memiliki aset uang dan barang untuk menyambung hidup. Akhirnya dia menggelandang. Sekian lama menjalani hidup yang terombang-ambing tidak jelas, di usia hampir berumur 40 tahun, dia bertemu dengan kawan lamanya. Dia memiliki kesempatan untuk mendengar pidato tokoh kenamaan bernama Cavett Robert, judulnya Are you the cause or are you the effect (Apakah anda menjadi penanggung jawab atau menjadi korban)? Konon dia mendengar pidato tersebut dari kaset yang iputar ulang sebanyak 287 kali, saking antusias dan menggeloranya terhadap pidato itu. Akhirnya dia sadar selama ini dia memilih kesadaran sebesar 90% untuk menjadi korban.

Bermula dari situ ia ingin menulis buku berseri Chicken Soup for the Soul mengenai pengalaman hidupnya dan orang-orang lain supaya bisa menjadi nasihat bagi dirinya sendiri. Pengalaman hidup tersebut mungkin nampak biasa saja namun ternyata banyak orang yang mendapat pencerahan. Sebelum bukunya laku dipasaran dan banyak mendapat penghargaan internasional, dia masih mengalami rintangan dengan ditolaknya buku tersebut sebanyak 33 kali oleh penerbit. Pada sebuah ekspo buku, 134 orang mengatakan tidak tertarik terhadap buku yang ia tulis. Sampai akhirnya ada penerbit kecil yang mau menerbitkan dan mendistribusikan. Dari sinilah karir Mark sebagai penulis dan pembicara public terbuka lebarsampai sekarang.

d.      Meningkatkan kedekatan
Kisah nabi-nabi mengajarkan bahwa keteguhan iman, kekuatan keyakinan, kesadaran bersyukur dan berbagai pencapaian spiritual itu bukan semata-mata hasil usaha kita sendiri, melainkan pemberian dari Allah.
Disinilah kita perlu meningkatkan kedekatan kepada Allah untuk mendapatkan cahaya keyakinan, dikasih fokus, ilmu, rahmat dan kemantapan hati. Bahkan berdoalah supaya tidak diturunkan kegoncangan hati setelah mendapat pencerahan. Sebab orang yang hatinya terguncang akan menjadi tidak fokus, tak jelas dan tidak mantap. Banyak waktu terbuang pada hal yang tidak penting, energi terbuang pada objek yang tidak jelas.

23.  Awas ada 2 keyakinan:
a.      Keyakinan benar (lurus)
Prinsipnya, keyakinan yang didasarkan pada petunjuk, ajaran (wahyu), tidak bertentangan dengan keyakinan universal, akal sehat manusia, itu semua tergolong keyakinan yang lurus.

b.      Keyakinan yang salah (sesat)
Delusi adalah keyakinan yang tidak rasional, meskipun telah diberikan bukti-bukti bahwa pikiran itu tidak rasional. Misalnya, ada orang yang yakin aka nada orang yang berbuat jahat kepadanya, padahal kenyataannya tidak. Hal semacam ini disebut delusi paranoid. Keyakinan delutif ini bisa luas penerapannya.
Keyakinan yang pada akhirnya akan merusak atau menimbulkan kerusakan bukanlah keyakinan  yang bersumber dari ajaran, tapi dari ego kebenaran sendiri.

Selama anda tidak melanggar ajaran, tidak melanggar kebenaran yang sudah disepakati dan tidak merugikan orang lain, maka yang paling anda butuhkan adalah pembuktian diri.

Jadi dendam positif bukan sembarang dendam. Kita mengolah dendam tersebut dengan kapasitas yang disebut transformasi spiritual yang cara kerjanya mirip sistem pencernaan. Sekali lagi dendam positif adalah dendam yang telah kita olah menjadi energy batin untuk mendorong perubahan dan perbaikan sehingga lahirlah the new you ‘anda yang baru’. Dan jangan lupa satu lagi syarat mutlak untuk mewujudkan dendam positif ini adalah harus hadirnya seorang pemimpin. Setidaknya anda harus menjadi pemimpin bagi diri anda sendiri.

Oke, jadi itu summary atau rangkuman dari buku Dendam Positif ini. Gue coba rangkum poin-poin penting dari buku ini secara lebih sistematis dan saling berkesinambungan satu sama lain. Semoga bermanfaat.