Energi Minyak dan Mobilitas

Ilustrasi pengisian bahan bakar. Sabtu sore ini gue mau nulis mengenai hal yang akhir-akhir ini gue pikirin. Hal ini bermula saat gue mencoba buat ngirit ongkos setelah tau info dari temen yang lanjut kuliah master di Tartu Estonia, bahwa disana ongkos buat naik angkutan umum apa aja perbulan cuma 8,5 euro (sekitar Rp 143.437) untuk pelajar/mahasiswa dan 17 euro (Rp 286.875) untuk umum bebas mau naik apa aja selama satu bulan penuh! (kurs februari 2018, 1 euro= Rp 16.875). Gile, pengeluaran gue buat ongkos kerja doang perbulan lebih dari itu. Gue sok-sokan menekan pengeluaran buat transportasi supaya minimal sama kayak disana HAHAHA. Akhirnya gue pake strategi dengan cara berangkat ke kantor naik Seli (sepeda lipet) sebelum dan sesudah naik Commuter Line karena menurut gue yang bikin ongkos gue mahal adalah dari ojek daring. Kantor gue berlokasi di kawasan pabrik yang bisa dibilang transportasi umum atau angkot nya susah. Setelah gue perhatiin, lokasinya ga menguntungkan bua...